Guru profesional seharusnya memiliki empat kompetensi, yaitu kompetensi pedagogis, kognitif, personaliti, dan sosial.
Oleh karena itu, selain terampil mengajar, seorang guru juga memiliki pengetahuan yang luas, bijak, dan dapat
bersosialisasi dengan baik.
Profesi guru dan dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang memerlukan prinsip-prinsip profesional. Mereka harus
(1) memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme,
(2) memiliki kualifikasi pendidikan dan latar belakang pendidikan
yang sesuai dengan bidang tugasnya,
(3) memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugasnya.
Di samping itu, mereka juga harus
(4) mematuhi kode etik profesi,
(5) memiliki hak dan kewajiban dalam melaksanakan tugas,
(6) memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerjanya,
(7) memiliki kesempatan untuk mengembangkan profesinya secara berkelanjutan,
(8) memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas profesionalnya, dan
(9) memiliki organisasi profesi yang berbadan hukum (sumber UU tentang Guru dan Dosen).
siswa belajar...Guru?!
Guru...digugu lan ditiru...
bukan hanya sebuah kalimat yang sengaja diciptakan untuk ditelaah dari segi estetika saja. Namun lebih kepada fungsi guru sebagai contoh bagi siswa
Guru tidak hanya hadir dalam wujud manusia. Wujud apapun yang bisa memotivasi seseorang untuk berbuat hal yang sama atau bahkan lebih dari yang sudah ada, dapat dikatakan sebagai guru karena seseorang belajar dari "itu".
kalau mereka belajar, lalu apa yang dilakukan oleh sesuatu yang disebut guru?! apakah dia hanya memberikan apa yang dia punya? ataukah dia juga belajar tentang apa yang dia punya?
Guru juga belajar, bahkan wajib belajar...
Dia belajar tentang bagaimana membuat anak didik belajar...
Dia belajar tentang bagaimana menyampaikan sesuatu yang disebut "ilmu", agar siswa juga bisa memiliki apa yang disebut "ilmu"...
Dia belajar tentang bagaimana membuat siswa lebih menikmati sesuatu yang disebut "ilmu" yang sebelumnya mereka nikmati dengan setengah hati, atau bahkan tidak menikmati sama sekali...
Dia belajar untuk menjadi panutan sejati,bahkan panutan abadi...
Dia belajar untuk menjadi figur yang disegani bukan ditakuti...
Secara logika, siswa sangat kenyang akan teori. Karena sebelumnya mereka hanya sebagai pendengar sejati, bukan pelaku sejati. Mereka tahu jawaban pasti ketika ditanyakan sebuah rumus matematika ataupun ketika diperintahkan untuk menterjemahkan sebuah kalimat dalam bahasa Inggris. Mereka bahkan mampu menjawab dengan sempurna soal-soal ujian. Namun mereka belum sepenuhnya memahami fungsi dari teori-teori yang mereka dapat. Mereka hanya tahu 1 + 1 = 2, tapi mereka tidak tahu akan digunakan untuk apa angka-angka tersebut.
Sejatinya, siswa masih sangat lapar akan sebuah penerapan dari sebuah teori.
Maka, tugas seorang Guru-lah untuk belajar bagaimana memberikan sebuah penerapan dari sesuatu yang disebut "ilmu". Penerapan adalah sebuah pengalaman, dan pengalaman adalah Guru yang paling berharga. Karena suatu hari siswa tidak hanya menjadi pendengar sejati atau pembicara sejati. Namun mereka WAJIB menjadi PELAKU SEJATI.
...Belajar tak pernah mengenal kata mati...
bukan hanya sebuah kalimat yang sengaja diciptakan untuk ditelaah dari segi estetika saja. Namun lebih kepada fungsi guru sebagai contoh bagi siswa
Guru tidak hanya hadir dalam wujud manusia. Wujud apapun yang bisa memotivasi seseorang untuk berbuat hal yang sama atau bahkan lebih dari yang sudah ada, dapat dikatakan sebagai guru karena seseorang belajar dari "itu".
kalau mereka belajar, lalu apa yang dilakukan oleh sesuatu yang disebut guru?! apakah dia hanya memberikan apa yang dia punya? ataukah dia juga belajar tentang apa yang dia punya?
Guru juga belajar, bahkan wajib belajar...
Dia belajar tentang bagaimana membuat anak didik belajar...
Dia belajar tentang bagaimana menyampaikan sesuatu yang disebut "ilmu", agar siswa juga bisa memiliki apa yang disebut "ilmu"...
Dia belajar tentang bagaimana membuat siswa lebih menikmati sesuatu yang disebut "ilmu" yang sebelumnya mereka nikmati dengan setengah hati, atau bahkan tidak menikmati sama sekali...
Dia belajar untuk menjadi panutan sejati,bahkan panutan abadi...
Dia belajar untuk menjadi figur yang disegani bukan ditakuti...
Secara logika, siswa sangat kenyang akan teori. Karena sebelumnya mereka hanya sebagai pendengar sejati, bukan pelaku sejati. Mereka tahu jawaban pasti ketika ditanyakan sebuah rumus matematika ataupun ketika diperintahkan untuk menterjemahkan sebuah kalimat dalam bahasa Inggris. Mereka bahkan mampu menjawab dengan sempurna soal-soal ujian. Namun mereka belum sepenuhnya memahami fungsi dari teori-teori yang mereka dapat. Mereka hanya tahu 1 + 1 = 2, tapi mereka tidak tahu akan digunakan untuk apa angka-angka tersebut.
Sejatinya, siswa masih sangat lapar akan sebuah penerapan dari sebuah teori.
Maka, tugas seorang Guru-lah untuk belajar bagaimana memberikan sebuah penerapan dari sesuatu yang disebut "ilmu". Penerapan adalah sebuah pengalaman, dan pengalaman adalah Guru yang paling berharga. Karena suatu hari siswa tidak hanya menjadi pendengar sejati atau pembicara sejati. Namun mereka WAJIB menjadi PELAKU SEJATI.
...Belajar tak pernah mengenal kata mati...
...Jadi teruslah belajar, apa atau siapapun dirimu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar